Sunday, October 28, 2012

Daryl asked you a question on Thumb

  Thumb
 

Hey there...

Daryl Purawijaya hit you up with a question on Thumb - don't leave a friend hanging!

Homemade strawberry pavlova, what do you think? :)

Click here to to weigh in... or, ahem, allow us to point you to the free app from iTunes or Google Play! However you roll, Thumb offers the most fun way to give, get, and save opinions while connecting with people... instantly.

Thumb Love:

  • "Thumb is so hot, it's twice as addictive as Pinterest" - VentureBeat
  • "Thumb's average usage is currently 2nd only to Facebook's" - TechCrunch
  • "Angry Birds-like addictive" - Portfolio
  • "The immediacy is striking" - GigaOm
  • "Highly addictive" - Mashable

Why They Love Us:

  • Get Instant Opinions: Post something and get tons of responses from the Thumb community in minutes.
  • Give your Opinions to Others: Leave comments and start a conversation.
  • Bookmark Your Opinions: Save and curate stuff you're passionate about.
  • Meet New People: Easily connect one-on-one with people who share your opinions.

And the final trifecta? It's free; it's fun; it takes a minute to get started. Get Thumb now!

 
 

© 2012 Thumb, Inc. Patent Pending

 

If you'd like to unsubscribe and stop receiving these emails click here.

Monday, June 25, 2012

Brave (2012)


Takdir, ya, Takdir. Inilah hal yang sebetulnya ingin diangkat oleh film ini. Film Brave (2012) yang merupakan salah satu film lain produksi Disney dan Pixar. Bisa dibilang, ekspektasi saya terhadap film ini pada awalnya tidak terlalu tinggi karena menurut saya pribadi, judulnya tidak dapat menceritakan apa-apa dan poster dari film ini adalah seorang wanita berambut merah dengan busur dan anak panahnya. Namun begitu saya menonton pada awalnya, saya mendapatkan banyak sekali impresi. Pertama, saya merasa openingnya terlalu biasa meskipun hingga tulisan BRAVE muncul. Saya juga sejujurnya kurang suka dengan nuansa medieval yang dibawa pada film ini. Ya, kembali lagi, mungkin ini karena ekspektasi saya yang saya sendiri bingung apa yang bisa saya ekspektasikan dengan judul yang tidak menggambarkan apapun dan poster yang bahkan sebetulnya tidak mencerminkan isi cerita film ini.

Menurut saya pribadi, film ini memiliki alur dan ide cerita yang sangat tipikal dengan film-film Disney Princess lainnya. Bahkan menurut saya, ceritanya mirip dengan cerita snow white namun dengan pemolesan sana-sini. Tapi justru karena itulah film ini seperti memberi terobosan baru untuk film-film disney. Karakter merida yang seperti mulan, penyihir yang memberikan sihir dalam bentuk makanan beracun seperti snow white, nuansa barbar seperti pada shrek, beruang yang seperti beast dari beauty and the beast, nuansa kastil dan jarum serta benang seperti pada sleeping beauty. Oke mungkin hanya itu yang bisa saya tangkap tapi mungkin ada yang lebih bisa menangkap bagian dari cerita lain.

Overall untuk scoring, menurut saya, cocok. Meskipun kurang menonjol, tapi untuk beberapa soundtrack seperti ketika merida menaiki kudanya dan berlari kesana kemari, soundtracknya dapat membawa saya untuk merasakan kebebasan yang didapatkan merida pada saat itu. Kalau ingin diungkapkan, saya merasa sedang berlari dan ingin mendaki gunung pada saat saya menonton di bioskop juga hahaha.

Sebetulnya film ini memberikan pesan yang sangat bagus, mengenai motherly love, juga mengajarkan kita untuk mengejar hidup. Namun yang jadi masalah adalah sebetulnya film ini mau dibawa kemana? Saya suka konsep mengenai will o' wisp yang akan menuntun pada takdir. Namun saya merasa cerita dari film ini bertumpuk. Antara takdir yang mungkin ingin diangkat, tentang motherly love yang saya sebutkan sebelumnya, dan tentang suasana medieval yang kental dengan suku-suku nya. Dapat dibilang juga, plot cerita film ini antara dapat ditebak dan tidak disangka-sangka. Plotnya terasa mudah ditebak ketika pada satu bagian kita seolah diberikan petunjuk akan apa yang selanjutnya akan terjadi, namun tiba-tiba kita diberikan twist tambahan mengenai hal yang terjadi tersebut. Namun sayangnya, film ini tidak dapat membuat saya terpaku menonton karena saya masih merasakan saat ketika menonton dan melihat kanan-kiri yang menandakan perhatian saya sudah terpecah.

Tapi secara keseluruhan, film ini cukup saya rekomendasikan untuk orang-orang yang ingin menjaga bocah didalam kepala mereka tetap hidup. Film ini cukup menyenangkan untuk ditonton namun yah, tidak usah menaruh ekspektasi terlalu tinggi karena sebetulnya film ini masih tipikal dengan film-film disney lainnya dengan tema yang mirip namun dengan banyak polesan-polesan ide.

Sunday, January 30, 2011

BRIDGET JONES 2 : THE EDGE OF REASON (2004)


Bridget Jones 2 :The Edge of Reason merupakan sequel dari film dengan judul yang serupa, Bridget Jones Diary. Bridget Jones 2 ini menceritakan bagaimana kelanjutan "Happily Ever After" Bridget Jones (Renee Zellweger) dan Mark Darcy (Colin Firth). Cerita dimulai dengan berjalannya hubungan Bridget dan Mark setelah lima minggu dan mulai mengalami goncangan akibat kehadiran kembali Daniel Cleaver (Hugh Grant) dalam kehidupan Bridget dan kehadiran Rebecca Gillies (Jacinda Berret) sebagai partner kerja Mark. Dari kedua hal inilah konflik mulai muncul dan bermunculan konflik-konflik yang seru dan konyol.
 
*Spoiler Alert*
Film ini Totally membuat saya terpikat! Well, mungkin di IMDB film ini hanya mendapat rating 5,6 dari 10 dan kebanyakan orang menonton film ini merasa biasa saja. Sebenarnya, film ini juga merupakan adaptasi dari novel seperti film sebelumnya yang ditulis oleh Helen Fielding dengan judul yang sama. Hal yang benar-benar membuat saya terpikat adalah bahasa-bahasa yang digunakan dalam film ini, bahasa dengan vocabulary yang tidak umum dan nada british. Seperti pada beberapa quotes film ini yang sampai sekarang selalu saya ingat : "Mark darcy isn't a fuckwit, alcoholic, workaholic, pervert, or megalomaniac. He's a perfect sex god and human right's lawyer." Entah kenapa, dalam telinga saya, dialog-dialog yang sebetulnya menggunakan vocabulary yang sulit tersebut, mengalir begitu saja dan menggelitik telinga saya apalagi ditambah dengan logat british yang kental dari para pemainnya yang jelas menjadi nilai tambah. Salah satu dialog yang menurut saya konyol adalah seperti ketika dialog Bridget dengan ibunya :
Bridget : I'm sorry, next time, i won't fuck it again, mom.
Mom    : Language Bridget.
Bridget : I'm sorry, next time, i won't fuck it again, mother.
Dad     : *Chuckles*
Dan masih banyak lagi dialog-dialog yang sebetulnya termasuk slang kasar tetapi diucapkan dengan nada british.

Selain dari dialognya, film ini memiliki beberapa scene yang menurut saya menarik seperti ketika Bridget memakan Magic Mushroom yang biasanya berada di daerah tropis dan tumbuh di (maaf) kotoran sapi atau kerbau. Dimana ia merasa menjadi malaikat dan sebagainya dan berakhir dengan pergi ke kamar Daniel.

Bridget setelah memakan magic mushroom

Setelah selesai urusan dengan magic mushroom, terjadi lagi adegan yang lebih konyol yaitu ketika Bridget masuk Women Correction Institute di Thailand, atau tepatnya penjara wanita karena ternyata, di oleh-oleh yang di titipkan temannya Shazzer (Sally Philips), yang sangat suka berkata fuck dengan dialog paling dahsyatnya menurut saya "Fuck! There is no fucking room in this fucking bag!", yang ternyata adalah titipan pacar liburannya, berisi heroin. Dalam penjara wanita tersebut, makin terjadi kekonyolan ketika Bridget dihampiri oleh wanita Thailand bernama Phrao yang terkejut dengan bra yang digunakan Bridget dan dari situlah Bridget berteman dengan wanita lain dipenjara tersebut. Pada akhirnya, Bridget melatih para perempuan tersebut menarikan dan menyanyikan lagu "Like A Virgin - Madonna".

Soundtrack yang digunakan dalam film ini lumayan menonjol. Lagu yang digunakan kebanyakan adalah lagu mainstream yang sudah di aransemen ulang ataupun yang dipotong beberapa bagian. Rentetan lagu pada bagian akhir, ketika Bridget akan menemui Mark, "Everlasting Love - Jamie Culum" dilanjutkan dengan "You're my first, my last, my everything - Barry Manilow" dan diakhiri dengan "Crazy in Love - Beyonce" terasa sangat manis dalam adegan tersebut. Namun pada adegan terakhir tersebut sayang sekali terdapat hal yang menurut saya kurang penting seperti banner coca cola yang bertuliskan "GO BRIDGET GO" dan terasa tidak cocok saja berada di sana.

Overall, film ini benar-benar membuat saya terpikat karena bahasanya dan logat britishnya. Selain itu Renee Zellweger juga yang terlihat sangat gembul dan menggemaskan disini. Dari beberapa sumber yang saya dapat, sepertinya film ini akan dibuat sequelnya lagi namun hal tersebut masih berkisar dengan desas-desus. Namun kalaupun jadi, info tersebut akan muncul pada 2011 ini. Mungkin ada beberapa dvd beredar dengan judul Bridget Jones 3. Lupakan saja dvd tersebut apabila niat menonton dvd tersebut adalah karena berharap film tersebut sequel dari film ini. Bukan, film tersebut bukan sequel dari film ini. Film tersebut adalah film prancis dan sepertinya tidak ada urusannya dengan film ini.

Friday, October 22, 2010

Something The Lord Made (2004)


Something The Lord Made (2004) merupakan sebuah film dokumenter yang menceritakan tentang dr Blalock (Alan Rickman "Severus Snape") dan Vivian (Mos Def) dalam melakukan riset dunia medis dan bagaimana kontribusi mereka pada dunia medis sekarang. Berawal dari tukang kayu yang dipecat, Vivian menjadi Cleaning Service di lab dr Blalock hingga akhirnya dipercaya menjadi asisten lab karena meskipun Vivian berkulit hitam dan hanya lulusan SMA, ia memiliki kemauan belajar yang keras. Dimulai dari lab kecil dr Blalock, hingga akhirnya mereka melakukan riset di John Hipkins University yang merupakan universitas yang terkenal dengan pendidikan dokternya. Disana mereka menangani kasus bayi biru yang belum ditemukan solusi pengobatannya saat itu dan Vivian benar-benar membantu dr Blalock mencari solusinya meskipun dirinya selalu dicemoh karena kulit hitamnya dan dr Blalock yang temperamental yang tidak memberikan Vivian gaji yang pantas.

Thursday, October 21, 2010

Legend of the Guardians : The Owl of Ga'hoole (2010)


"You are what you dream"


Adalah sebuah quotes yang menurut saya paling mengena dari film ini. Film ini bercerita mengenai burung hantu bernama Soren. Ia dan adiknya, eglentine, sangat suka mendengarkan dongeng tentang pertarungan antara guardians dan metalbeak dari ayahnya. Dilain pihak, kakak mereka, kludd, menganggap bahwa cerita itu adalah sebuah omong kosong. Suatu hari ketika Soren dan Kludd sedang berlatih terbang, mereka terjatuh dari pohon mereka dan disanalah mereka diculik oleh burung hantu lain dan dibawa ke sarang mereka untuk dijadikan budak.Disanalah soren bertemu Gylfie dan mereka berusaha melarikan diri. Saat itu jugalah kludd menghianati Soren dan memilih untuk menjadi prajurit di sarang tersebut. Dalam pelariannya, Soren dan Gylfie bertemu dengan Twilight dan Digger yang pada akhirnya membantu mereka untuk mencari para guardians untuk menyelamatkan Kludd dan menghancurkan sarang tersebut yang ternyata memiliki sebuah material yang akan digunakan untuk menguasai dunia.